Jl. Ketintang Baru Selatan I No.1, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
(031) 820-10000
rsmmjatim
RSMM Prop.Jatim

HARI GLAUKOMA SEDUNIA, KENALI GEJALA DAN PENCEGAHAN GLAUKOMA
Diposting oleh Tim PKRS
Ditulis Oleh dr.Aquirina Caesari, Sp.M - Maret 2023

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Glaukoma adalah peningkatan tekanan bola mata yang akan menyebar ke seluruh bola mata, serta akan menekan saraf penglihatan, selanjutnya terjadi penyempitan lapang pandang, dan bila tidak ditangani akan berakhir dengan kebutaan.

Tahukah Anda, setiap tanggal 12 Maret diperingati sebagai World Glaucoma Week (Hari Glaukoma Sedunia). Tujuan adanya peringatan tersebut yaitu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya dunia betapa bahayanya penyakit glaukoma.

Penyebab terjadinya glaukoma disebabkan tekanan bola mata yang tinggi. Tekanan bola mata dibentuk oleh cairan dalam bola mata yang disebut akuos humor. Cairan ini diproduksi oleh organ di dalam mata yang disebut badan siliar. Cairan ini keluar dari dalam bola mata melalui jaringan pada bilik mata depan yang disebut anyaman trabekulum. Gangguan sistem pembentukan dan pengeluaran akuos humor ini dapat menyebabkan tekanan bola mata yang tinggi.

Jika dilihat dari penyebabnya, glaukoma dibagi ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis glaukoma yang perlu diwaspadai!

  1. Berdasarkan perjalanan penyakit
    1. Glaukoma kronis (biasanya tanpa keluhan)
    2. Glaukoma akut
    3. Glaukoma kongenital (muncul sejak lahir)
  2. Berdasarkan penyebab
    1. Glaukoma primer
      Glaukoma yang tidak disertai atau disebabkan oleh kelaiann mata lain.
    2. Glaukoma sekunder
      Glaukoma yang disebabkan karena adanya peningkatan tekanan bola mata akibat adanya penyakit mata lainnya.
  3. Berdasarkan keadaan sudut bilik mata
    1. Glaukoma sudut terbuka
      Glaukoma yang disebabkan akibat saluran pengalir aqueous humour tersumbat hanya sebagian
    2. Glaukoma sudut sempit
      Glaukoma sudut tertutup atau biasa disebut glaukoma sudut sempit atau glaukoma akut diakibatkan oleh sudut antar iris dan kornea yang terlalu sempit, selain itu secara fisik dihalangi oleh iris.

Ada beberapa hal faktor risiko yang dapat membuat seseorang mengalami glaukoma. Berikut adalah beberapa faktor risiko glaukoma

  1. Menyerang semua umur (bayi hingga lansia)
  2. Faktor keluarga atau riwayat keluarga glaukoma
  3. Usia lanjut (usia > 40 tahun insidennya meningkat)
  4. Miopia (rabun jauh) dan hipermetropia (rabun dekat)
  5. Pengobatan dengan kortikosteroid jangka panjang
  6. Ruda paksa mata
  7. Katarak
  8. Kencing manis (diabetes melitus)

Selain itu, gejala glaukoma sangat penting untuk diketahui supaya dapat mendeteksi penyakit sedini mungkin. Beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita glaukoma yaitu:

  1. Serangan akut terjadi secara mendadak
    1. Mata merah
    2. Nyeri (cekot-cekot) bisa menyebabkan muntah
    3. Kabur mendadak
    4. Sebelum serangan melihat pelangi
    5. Mudah terdeteksi
  2. Serangan kronis terjadi secara perlahan
    1. Mata putih
    2. Tidak nyeri
    3. Kabur bila sudah lanjut
    4. Tidak melihat pelangi
    5. Tidak mudah terdeteksi

Untuk mengetahui kondisi kesehatan mata apakah terjadi glaukoma atau tidak, maka sebaiknya dilakukan deteksi dini dengan melakukan pengecekan tekanan bola mata secara rutin. Usia > 40 tahun minimal 2 tahun sekali dan apabila terdapat riwayat keluarga glaukoma maka usia >40 tahun dilakukan setahun sekali. Selain itu lakukan pengecekan fungsi saraf penglihatan dengan melakukan pemeriksaan lapang pandang / humpry, pemeriksaan OCT, dan pemeriksaan gonioskopi.

Seperti diketahui, bahwa glaukoma tidak dapat disembuhkan namun dapat dilakukan pencegahan seperti :

  1. Terapi obat
  2. Tindakan operasi
    1. Operasi laser
      • - SLT dan LPI
      • - Laser siglo foto koagulasi
      • - Argon Laser
      • - YAG Laser
    2. Operasi bedah glaukoma diantaranya trabeculetomu dan iridektomi
    3. Operasidengan GDD (Operasi menggunakan pemasangan pipa

Yuk, Segera lakukan deteksi dini pada glaukoma untuk mencegah kebutaan.