Jl. Ketintang Baru Selatan I No.1, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
(031) 820-10000
rsmmjatim
RSMM Prop.Jatim

POTENSI BERBAGAI PENYAKIT MATA YANG RENTAN MUNCUL DI MUSIM PANCAROBA
Ditulis Oleh Aisyah Wahyu Novanda - April 2022

Datangnya Bulan Ramadhan dibarengi dengan musim pancaroba yang juga dikenal sebagai musim penyakit. Musim ini muncul saat terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Perubahan musim ini diikuti dengan berubahnya tekanan udara dan suhu. Kondisi perubahan tersebut ideal bagi perkembangan kuman dan virus. Suburnya pertumbuhan kuman dan virus ini tidak hanya berdampak pada orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah, tetapi juga pada seseorang yang biasanya tidak mudah terserang penyakit.

Beberapa penyakit yang sering muncul di saat musim pancaroba antara lain demam berdarah, diare, influenza, infeksi saluran pernafasan akut, alergi, hingga pada gangguan pada mata. Namun perlu dipertimbangkan bahwa pergantian musim ini biasanya ditandai dengan angin kencang, hujan tak menentu yang datang tiba-tiba dalam waktu singkat, udara terasa panas dan cuaca tiba-tiba terik, serta arah angin tidak teratur. Apakah ada penyakit mata tertentu yang bisa muncul akibat hal ini.

Berkaca pada beberapa pengalaman yang terjadi di masa lampau seperti pada musim pancaroba 2009 di Kulon Progo dimana terjadi peningkatan kasus sakit mata seperti mata tampak merah, gatal, dan berair. Selama bulan Mei 2009, beberapa Puskesmas di Kulon Progo dapat menerima 20 pasien sakit mata padahal sebelumnya jumlah penderita sakit mata hanya berkisar kurang dari 10 orang per bulan. Penyakit mata dapat menyerang warga segala usia meskipun ada kecenderungan lebih banyak menyerang anak-anak.

Penyakit mata disebabkan oleh virus yang bisa menular melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, seperti berjabat tangan atau bersentuhan. Kondisi tubuh yang lemah, seperti banyak dialami warga saat musim pancaroba, akan memudahkan virus dalam menginfeksi manusia. Warga juga diimbau tidak meremehkan gejala sakit mata. Jika tidak langsung diobati, penyakit ini dapat menghalangi aktivitas sehari-hari karena mata terasa perih dan menjadi sulit melihat akibat terhalang kotoran mata. Pihak keluarga juga harus waspada. Jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita sakit mata maka sebaiknya penderita diawasi betul hingga sembuh.

Umumnya penyakit yang timbul pada musim pancaroba tidak berbahaya, namun lebih baik untuk melakukan langkah pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.


Lindungi Mata Saat Berada di Luar Ruangan

Selain melindungi mata dari terpaan debu, angin, ataupun virus dan bakteri yang tidak terlihat, kacamata dapat melindungi mata dari paparan sinar UV utamanya di musim kemarau yang sudah mulai melanda.


Mengonsumsi Vitamin

Sebagai benteng perlindungan dari penyebaran penyakit, cukupi kebutuhan vitamin setiap hari, seperti vitamin C yang memperkuat daya tahan tubuh saat cuaca tidak menentu dan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata, agar tetap sehat dan cerah. Cukupi sayur dan buah-buahan sebagai sumber alami vitamin pada saat sahur dan berbuka puasa dan jika perlu konsumsi multivitamin.


Istirahat Cukup

Kurang istirahat, apalagi saat sedang berpuasa, dapat membuat daya tahan mudah menurun, terutama saat memasuki musim pancaroba. Biasakan tidur selama 8 jam setiap hari agar mata selalu tampak segar saat beraktivitas, dan terlindungi dari berbagai penyakit mata.


Periksakan ke Dokter

Jika memiliki keluhan pada mata yang tidak bisa disembuhkan, walau sudah menggunakan obat tetes mata, segera kunjungi dokter mata untuk mengetahui penyakit mata yang sesungguhnya.


Hindari Aktivitas Berbahaya Untuk Mata

Salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat ramadhan atau menjelang Idul Fitri adalah kembang api. Hal ini sangat berbahaya mulai bahkan dapat menyebabkan kebutaan apabila terjadi cedera pada mata.


Rule 20-20-20

Untuk menjaga mata tidak lelah dan tetap lembab, hal yang dapat dilakukan adalah berkedip secara berkala dan rutin melakukan metode 20-20-20 yaitu dengan melihat ke arah sekitar sejauh 6 meter selama 20 detik setiap 20 menit.